Bagaimana Orang-Orang Menarik Keuntungan 40% Profit dengan Risiko 0% dalam 1x Trading

Monday, January 20, 2020

ASIAN HANDICAP

Belajar Bola Trading - Asian handicap adalah sebuah istilah yang mengacu pada sistem taruhan bola yang berpatokan pada pemberian sejumlah kekurangan dan kelebihan di dua klub sepakbola yang akan bertanding. Ada plus (+) dan ada minusnya (-). Maksud plus minus di sini adalah ada tim yang diunggulkan untuk menang dan ada tim yang tidak diunggulkan untuk menang. Misalnya ada dua klub sepakbola katakanlah Persebaya Surabaya yang akan bertemu Persija Jakarta nanti malam maka bandar bola sudah memberikan kelebihan serta kekurangan kepada masing-masing tim. Istilah umum untuk Asian handicap adalah voor-voor-an. Ada tim yang memberikan voor (ngevoor) serta ada tim yang menerima voor (divoor). Yang memberikan voor berarti diunggulkan alias dianggap lebih hebat sementara yang menerima voor dianggap kurang hebat. Kurang lebih seperti itu.

Asian handicap aslinya berasal dari sistem taruhan bola yang diciptakan oleh orang Indonesia. Sistem ini diadopsi ke hampir semua jenis taruhan olahraga lintas wilayah sehingga menjadi sangat diminati dan sedemikian terkenal. Karena itu kita akan mempelajarinya dan akan menggunakan sistem ini di dalam pembahasan kita selanjutnya. Bukan cuma terkenal tetapi memang lebih mudah dipahami terutama oleh kita yang berasal dari Indonesia. Bahkan sebagian besar petaruh bola dari berbagai wilayah khususnya wilayah Asia lebih menyukai Asian handicap ini.

Lalu apa kelebihan dan kekurangan sistem taruhan bola versi Asian handicap? Secara kasat mata sudah jelas terlihat meski laga tersebut belum dimulai. Contoh misalnya Asian handicap untuk laga Persebaya vs Persija dengan pasaran misalnya Persebaya -1 (Persebaya ngevoor 1). Ini berarti Persebaya oleh bandar bola diunggulkan sehingga berani ngevoor Persija 1 bola. Berarti sebelum tanding Persija sudah unggul 1 gol duluan. Inilah kelebihan pilihan pada Persija dibandingkan dengan Persebaya di sistem hitungan taruhan Asian handicap.

Pertanyaannya adalah: lalu apakah benar nanti Persija yang bakalan menang dalam pertandingan tersebut dan atau bakalan menang juga dalam taruhan bola by Asian handicap seandainya ada orang yang memasang Persija? Belum tentu! Atau karena Persebaya diunggulkan apakah otomatis berarti Persebaya yang bakalan juara dengan mencetak banyak gol? Jawabannya: belum tentu juga! Seperti kata pepatah bola itu bundar: belum selesai sebuah pertandingan belum bisa dipastikan siapa yang bakalan menang kalah di laga tersebut. Skor akhir bisa banyak kemungkinan (probabilitas) entah draw (0 – 0, 1 – 1, 2 – 2, 3 – 3, dst.), Persebaya menang (1 – 0, 2 – 0, 3 – 0, 4 – 0, 7 – 0, 2 – 1, 3 – 2, 5 – 4, dst.) atau malah Persija menang (0 – 1, 0 – 2, 0 -3, 1 – 3, 1 – 5, 2 – 3, 2 – 4, dst.). Sebanyak bilangan angka yang bisa dihitung dan dikalikan manusia maka sebanyak itulah kemungkinannya. Jadi sangatlah banyak kemungkinan.

MENGHITUNG ASIAN HANDICAP

Bagaimana bandar bola mengukur serta memutuskan tim mana yang lebih diunggulkan serta tim mana yang lebih tidak diunggulkan sehingga mereka bisa menetapkan pasaran Asian handicap-nya? Tentu saja rahasianya ada pada bandar bola itu sendiri (pembuat platform taruhan). Bisa saja mereka benar, meleset, keliru atau sengaja menjebak. Namanya juga buatan manusia. Anda perhatikan baik-baik. Benar artinya pilihan tim yang diunggulkan dengan yang tidak diunggulkan cocok. Skor akhir pertandingan cocok dan pas. Salah artinya benar-benar keliru di mana yang diunggulkan justru malah kalah, yang tidak diunggulkan malah menang. Meleset artinya hanya ada selisih sedikit persentase antara penetapan Asian handicap-nya dengan hasil skor yang ada. Makanya ada pasaran bola tanggung alias ¼ bola atau ¾ bola seperti 0,25; 0,75; 1,25; 1,75, 2,25; dst. Menang tidak menang full kalah juga tidak kalah full. Meleset-meleset sedikitlah.

Sedangkan pasaran bola jebakan adalah pasaran bola di mana bandar bola memang sengaja menjebak dengan memutar balik prediksi mereka. Tim yang seharusnya diunggulkan mereka berikan handicap yang justru negatif sementara yang tidak diunggulkan mereka berikan nilai positif. Untuk mengetahuinya sangatlah sulit karena namanya juga jebakan dan tentu saja kalau terbongkar bukan lagi jebakan. Namun biasanya seiring waktu dengan jam terbang yang tinggi seorang bettor atau pakar prediksi bola bisa “membaca”-nya lewat pergerakan odds atau hal-hal lainnya. Meski demikian ini adalah pekerjaan yang sangat sulit dan melelahkan bagi yang belum terbiasa. Makanya harga prediksi bola kadang begitu mahal karena kerja keras seperti ini.

Secara umum, kalau kita memegang tim yang diunggulkan (ngevoor) oleh bursa Asian handicap maka untuk bisa menang tim tersebut harus mencetak jumlah gol melebihi handicap-nya. Contoh seperti laga ilustrasi Persebaya di atas. Agar benar-benar menang jika memasang taruhan di sisi Persebaya maka minimal Persebaya harus mencetak atau memperoleh jumlah gol melebihi yang divoorkan kepada Persija dalam hal ini 1 gol. Persebaya harus mencetak minimal selisih 2 gol bisa dengan skor 2 – 0, 3 – 0 atau 3 – 1, 4 – 2, dst. Pokoknya harus lebih. Jika golnya selisihnya hanya pas-pasan 1 bola maka laga tersebut disebut seri (draw/refund). Misal skornya berakhir 1 – 0, 2 – 1, 3 – 2, dst. Balik modal di mana tidak menang tidak kalah. Sebaliknya jika tidak mencetak gol atau gol dari pihak lawan (Persija) lebih besar dari Persebaya maka sudah pasti kalah pilihan kita tersebut. Apakah sampai di sini cukup dimengerti?
  
Asian handicap bola trading
Panduan membaca menang kalah versi Asian Handicap.

Sekarang perhatikan tabel di atas. Asian handicap ada dua sisi yakni yang ngevoor (negatif gol) dan yang divoor (positif gol). Ngevoor artinya tim yang diunggulkan bandar bola sedangkan yang divoor artinya tim yang tidak atau kurang diunggulkan. Dalam hal ini kedua tim tidak dilihat atau diukur apakah posisinya sebagai tim tuan rumah (kandang) atau tim tamu (tandang). Meski memang posisi tuan rumah biasanya selalu lebih bagus karena sebagai tuan rumah dan memiliki supporter. Yang diunggulkan (ngevoor) bisa saja tim tuan rumah atau sebaliknya tim tamu. Kalau tim tamu yang ngevoor istilahnya adalah “voor balik”.

0.0 atau 0 itu artinya pasaran bola tersebut tidak ada yang diunggulkan alias leg-legan. Istilah kasarnya kedua tim diperkirakan sama-sama kuat. Yang tanda minus sebelah kiri dari -0.25, -0.5 sampai -2.0 dan seterusnya adalah tim yang ngevoor. Sementara yang tanda plus sebelah kanan +0.25, +0.5 sampai +2.0 dan seterusnya adalah tim yang divoor. Untuk hasil menang kalahnya tinggal melihat tabel tersebut. Team result artinya hasil akhir sebuah pertandingan sedangkan bet result adalah hasil menang atau kalah sebuah taruhan.

Kita ambil contoh seperti ilustrasi Persebaya yaitu -1.0. Misalnya kita memegang atau memasang taruhan untuk Persebaya. Lihat team result jika menang dari 2 gol maka kita menang. Jika menang cuma 1 gol maka hasilnya seri (refund) alias tidak menang tidak kalah. Balik modal. Jika hasilnya imbang dengan skor 0 – 0, 1 – 1 atau 2 – 2 maka kita kalah (lose). Apalagi jika tim Persebaya kalah maka sudah pasti taruhan juga kalah (lose).

Sekarang misalnya kita justru feeling Persija dan memasang taruhan untuk Persija +1. Perhatikan tabelnya juga. Jika Persija menang maka taruhan kita pasti menang. Jika Persija seri dengan Persebaya seperti skor 0 – 0, 1 – 1, 2 – 2, dst., maka taruhan kita masih menang (win). Seandainya Persija kalah hanya satu gol maka taruhan kita seri alias balik modal (refund). Jika Persija kalah lebih dari 2 gol maka taruhan kita kalah. Cukup mudah dipahami. Silakan pelajari baik-baik terutama yang pasaran bolanya tanggung yakni ¼ atau ¾ seperti 0.25 atau 0.75, dst. Karena ada istilah menang setengah atau kalah setengah.

HANDICAP 1/2 BOLA

Tolong anda perhatikan kembali tabel di atas baik-baik. Tidakkah ada sesuatu yang terasa unik? Pasaran bola manakah yang tidak mendapatkan hasil seri (refund) serta kalah setengah (½ lose) dan menang setengah (½ win)? Ya betul: pasaran bola yang ada setengah bolanya dalam hal ini voor 0.5, 1.5, 2.5, dst. Kita menyebutnya handicap ½ bola atau ½ gol.

Apa artinya? Artinya jika kita memilih laga-laga yang pasaran bolanya seperti itu maka hasil akhir dari sebuah taruhan sudah pasti: kalau bukan menang ya kalah. Bukan kalah ya menang. Menang full atau kalah full. Tidak ada istilah balik modal (refund), kalah setengah atau menang setengah. Berapapun skor akhir yang terjadi di laga tersebut hasil taruhan sudah pasti: bukan kalah ya menang, bukan menang ya kalah. Sampai di sini jelas? Ini adalah laga-laga taruhan hidup dan mati yang bisa bikin jantung deg-degan di mana yang sakit jantung bisa kolaps atau bagi penjudi besar bisa loncat bunuh diri dari gedung bertingkat. Namun demikian setiap laga sepakbola memiliki beberapa handicap yang bisa kita pilih di dalam sistem pasaran taruhan bola. Nanti akan dijelaskan lebih lanjut.

HANDICAP PASARAN BOLA

Secara umum untuk laga-laga di liga-liga top dunia seperti Premier League (Inggris), La Liga (Spanyol), Bundesliga (Jerman), Eredivisie (Belanda), Ligue 1 (Prancis), UEFA Champions, UEFA Europa, FIFA World Cup, EURO, dst., handicap yang dibuka oleh bandar bola tidak hanya satu. Rata-rata akan membuka 3 pilihan pasaran handicap yang urutannya bisa berbeda-beda. Apapun platform betting yang dipergunakan hampir semuanya akan sama membuka 3 pasaran bola untuk laga-laga terkenal tersebut. Kecuali untuk laga-laga di liga-liga kecil atau liga-liga divisi dua maka kemungkinan hanya ada 2 pasaran bola. Namun hal ini juga tidak pasti. Jika laga sedang sepi seperti jeda musim liga di bulan juni hingga awal agustus atau musim dingin, ada kalanya pasaran bola sebelum pertandingan dimulai terlihat hanya satu pasaran. Begitu pertandingan sudah dimulai pasarannya bisa bertambah menjadi 2 atau 3 pilihan. Seiring waktu anda akan mengetahuinya.

Silakan melihat cuplikan gambar di bawah ini untuk tiga laga pertandingan yang berbeda-beda. Kita akan menggunakan pasaran Asian handicap yang ada voor-voorannya dan odds Indonesia yang ada kei-nya (margin plus minus).

Pasaran bola ¼, ½ dan 0 alias leg-legan.
Pasaran bola ¾, ½ dan 1 bola.
Pasaran bola 1 ½, 1 ¼ dan 1 ¾ bola.

Di atas adalah contoh dari 3 pasaran bola yang berbeda untuk tiga pertandingan bola. Masing-masing pertandingan ada tiga pasaran bolanya juga. Tawaran tiga pilihan seperti ini adalah yang paling umum dan paling sering ditemui. Ada posisi: atas – tengah – bawah. Paling atas (0-0.5, 0.5-1 dan 1.5) adalah pasaran bola normal yang biasanya juga diambil oleh bandar-bandar bola offline (darat) yang dikirimkan kepada para langganan mereka melalui layanan sms. Tetapi juga bisa mereka ganti tergantung kebutuhan. Bandar bola darat ini bukan membuka atau membuat pasaran bola sendiri tetapi mengambilnya lewat internet. Karena memang rata-rata konsumen mereka tidak melek internet. Kalau sudah melek internet tidak mungkin lagi bertaruh bola lewat sms. Pasti akan mendaftar dan main sendiri.

Di sini akan kami jelaskan sedikit mengenai cara membaca atau cara melihat pasaran bola bagi yang masih awam. Untuk melihat apakah itu ½ bola atau ¼ bola sangatlah mudah. Tanda minus (-) di antara angka-angka itu berarti “antara” atau “di tengah-tengah”. Jadi kalau angkanya 0-0,5 ini berarti jarak antara 0 ke 0,5 berarti ada 0,25 alias ¼ bukan? Kalau angkanya 0,5-1 berarti jarak dari 0,5 ke 1 ada 0,75 alias ¾ bukan? Begitu seterusnya misalnya 2-2,5 berarti 2,25 alias 2 ¼. Selalu beranjak dan naik dari ¼ hitungannya. Gampang kan? Awalnya memang sulit tetapi lama-lama akan mahir sendiri. 0,25 itu adalah 25% berarti ¼ bagian; 0,75 itu adalah 75% berarti ¾ bagian. Kurang lebih seperti itu.

Dari masing-masing gambar di atas ada tiga pasaran bola. Manakah yang harus kita pilih? Bebas! Tidak ada larangan atau paksaan. Bandar bola hanya menurunkan pasaran bolanya dan bebas kita pilih. Secara umum orang-orang akan memilih pasaran bola paling atas karena dianggap pasaran paling normal, paling masuk akal dan cukup fair. Tetapi tergantung kembali kepada masing-masing individu. Ada kalanya karena faktor x misalnya mendapatkan prediksi yang kuat, ada bocoran insider tips atau melihat perubahan odds yang begitu drastis, seseorang justru bisa memilih pasaran bola kedua (tengah), dst. Meski bebas dipilih kami sarankan tetap memilih pasaran paling atas (normal). Kalau nanti jam terbang sudah tinggi sah-sah saja memilih pasaran mana pun.

Lalu apa bedanya ada angka-angka berwarna merah dan berwarna hitam dalam pasaran bola? Coba perhatikan kembali. Ada yang kedua angkanya merah namun ada juga yang satu merah dan satu hitam. Bahkan – dan ini hampir jarang terjadi – terkadang ada juga yang dua-duanya hitam. Selain hitam bisa juga digunakan warna biru. Tergantung platform bola yang dimainkan. Yang pasti selalu ada angka merah. Angka merah berbicara adanya odds yang dikenakan oleh bandar bola (platform) taruhan bola. Apapun jenis odds yang kita pilih, angka merah selalu menunjukkan adanya odds yang dikenakan kepada pilihan tersebut. Dan untuk contoh gambar tersebut angka-angka merah ini merujuk pada Indonesia odds (Indo).

INDONESIA ODDS

Asian handicap bukan saja berbicara soal tim mana yang diunggulkan dan tim mana yang kurang diunggulkan melainkan juga ada odds yang bisa dikenakan kepada masing-masing tim atau masing-masing pilihan tersebut. Tidak selalu tim tuan rumah atau tim tamu yang dikenakan odds. Bisa salah satu, bergantian karena pergerakan odds atau bahkan kedua-duanya. Sebutan lain untuk odds lainnya adalah “uang kei” atau dalam dialek Tionghoa adalah “yam cha”. Semacam uang tips atau komisilah bentuk sederhananya. Pertanyaannya adalah mengapa harus ada odds dan apa fungsinya? Ini adalah pertanyaan bagus.

Untuk mengetahui fungsi odds mari kita pahami dulu posisi bandar taruhan bola. Kita ambil sebuah ilustrasi sederhana. Ada 2 anak muda bertemu di warung kopi sebut saja namanya Acong dan Ucok. Mereka lagi ngobrol laga final UEFA Champions 2019 antara Liverpool vs Tottenham Hotspur. Acong mengajak Ucok bertaruh siapa yang bakal memenangi final UEFA Champions kali ini.
“Ucok, yuk kita iseng-iseng taruhan Rp 100.000 siapa juara Liga Champions”.

“Ayo, siapa takut?" balas Ucok.

“Saya yakin Liverpool juara. Sini seratus ribumu,” kata Acong.

“Hotspur yang juara Cong. Ke sini duitmu buat bayar makan-makan,” timpa Ucok.

“Gak bisa gitu dong. Liverpool yang bermental juara dan pasti menang. Ayo bayar dulu,” sanggah Acong sengit dengan berbagai argumen analisa prediksinya.

Sampai di sini apakah Acong dan Ucok akan sukses bertaruh bola? Tentu saja tidak! Karena masing-masing yakin dengan tim favorit mereka yang akan menjadi juara. Selain itu, kedua pihak belum tentu ada uang untuk bertaruh dan bisa saja cuma omongan iseng saja. Kalaupun masing-masing ada uang, belum tentu mereka akan deal sebab masing-masing takut kalau menang alias prediksi juara benar malah tidak dibayar. Pertandingan belum dimulai di tengah malam saja mereka sudah saling klaim menang dan menagih pembayaran. Bagaimana jika sebaliknya tim pilihan mereka kalah lalu uang yang sudah dibayarkan tidak bisa ditagih atau dikembalikan? Rumit sekali bukan? Tidak ada yang bisa dipegang alias dipercaya.

Di sinilah fungsi dan peranan bandar bola. Bandar bola mempertemukan orang-orang seperti Ucok dan Acong yang ingin bertaruh bola tetapi terkendala hal-hal di atas. Dengan menyetorkan uang deposit maka seseorang dianggap punya uang dan bukan cuma gertak sambal saja. Punya uang ya silakan buktikan analisa prediksi dan silakan dukung tim favorit kamu. Jangan hanya menang bacot saja! Kurang lebih begitu! Kalau tidak punya uang, tidak usah banyak omong.

Bandar bola berperan sebagai mediator buat Acong dan Ucok dalam bertaruh bola. Masing-masing memasukkan saldo Rp 100.000 dan silakan mendukung tim favorit mereka. Sampai di sini paham? Jadi bandar bola hanyalah mediator di mana bertugas memegang deposit uang dari kedua belah pihak dalam hal ini berjumlah Rp 200.000 (100.000 + Rp 100.000). Ketika salah satu tim kalah atau menang maka uang itu akan ditransfer kembali kepada yang menang entah itu Acong atau Ucok. Sampai di sini paham? Jika mau diibaratkan dunia saham, bandar bola adalah bursa sahamnya. Mempertemukan berbagai pihak yang ingin bertransaksi saham. Lalu apa yang bandar bola dapatkan? Bandar bola tentu harus ada penghasilannya. Kalau tidak, siapa yang mau? Siapa yang mau bekerja gratis mencuci piring tanpa makan di sebuah pesta? Tentu tidak ada yang mau!

Untuk itulah dikenakan odds yang menjadi bagian atau milik dari bandar bola. Untuk aplikasi riilnya seperti ilustrasi sebelumnya, Acong dan Ucok keduanya tidaklah selalu menyetor Rp 100.000. Pihak yang kalah biasanya akan menambah sekian persen kekalahan dan katakanlah 10%. Odds yang berwarna merah itulah indikasinya. Sepuluh persen inilah yang menjadi sumber pemasukan, penghasilan atau profit bandar bola. Misalnya kalau Ucok atau Acong kalah mereka harus menambah Rp 10.000 menjadi Rp 110.000. Rp 10 ribu ini diambil dan menjadi milik bandar bola sementara Rp 100 ribu itu diberikan kepada pihak yang menang. Sampai di sini paham?

Bandar bola fungsinya mempertemukan orang-orang yang ingin bertaruh bola. Bandar bola hanya memindahkan uang dari yang kalah ke yang menang dengan mengharapkan keuntungan dari selisih odds. Tanpa bandar bola hampir mustahil orang bisa bertaruh bola karena siapa percaya siapa? Seperti contoh di atas maka uang dari Ucok dan Aconglah yang dipegang terlebih dulu oleh bandar bola dan baru memindahkannya kepada pihak yang menang. Kami yakin sampai di sini sangat jelas dan sangat paham.

Jadi tidak ada istilah seseorang atau sekelompok orang bisa membangkrutkan bandar bola dengan berbagai trik atau penjebolan software taruhan bola. Itu omongan anak kecil bau kencur. Bandar bola bukanlah “musuh” setiap petaruh bola di seluruh dunia. Tidak! Bandar bola berdiri di posisinya sendiri secara netral. Yang bertaruh bola adalah para petaruh (bettor) dari seluruh dunia yang pilihannya sudah pasti tidak akan pernah sama karena berbagai faktor. Seperti laga antara Liverpool vs Hotspur sudah pasti di seluruh dunia tidak semua orang akan memilih Liverpool atau Hotspur. Pasti masing-masing ada jagoannya tersendiri karena berbagai faktor mulai dari fans, euforia, bursa taruhan, histori klub, dsb.

Kembali ke odds Indonesia. Odds manapun sama saja. Jika kita menggunakan odds Indonesia ini maka selalu ada tambahan uang dari nilai taruhan yang menjadi bagian dari bandar bola. Tim mana pun yang kita pilih entah tuan rumah (home) atau tamu (away), kita akan dikenakan lebih atau bisa mendapatkan lebih dari nilai taruhan kita. Apa maksudnya mendapatkan lebih? Mari kita lihat kembali cuplikan gambar di bawah ini:


Anda perhatikan ada 3 pasaran bola dengan 3 kelompok odds yang berbeda-beda. Pasaran paling atas (normal) odds-nya semua berwarna merah semua alias negatif. Baik untuk pilihan tim tuan rumah (ngevoor) atau tim tamu (divoor). Tim tuan rumah -07 sedangkan tim tamu -01. Ini berarti jika ada petaruh (Acong/Ucok) memilih kedua tim baik tuan rumah atau tamu maka pasti dikenakan biaya tambahan jika kalah yaitu 7% untuk tim tuan rumah dan 1% untuk timtamu. Jika misalnya bertaruh Rp 100.000 maka tinggal dikalikan saja. Memilih tuan rumah dan kalah maka membayar Rp 107.000. Jika memilih tim tamu lalu kalah maka membayar Rp 101.000. Jika bertaruh Rp 1 juta tinggal dikalikan saja yaitu Rp 1.070.000 atau Rp 1.010.000. Begitu seterusnya tinggal dikalikan saja negatif berapa persen. Pembayaran lebih inilah yang menjadi hak atau keuntungan bandar bola. Di pasaran normal dengan odds seperti ini bandar bola posisinya diuntungkan dari dua belah pihak (dua-dua negatif).

Bagaimana jika misalnya menang? Kalau menang hanya menang sebesar nilai taruhan kita. Sebab di sini tidak ada nilai positifnya alias semua odds berwarna merah. Kalau memasang Rp 100.000 maka menang ya cuma Rp 100.000 di mana saldo menjadi Rp 200.000. Kalau memasang taruhan Rp 5.000.000 maka menang ya hanya Rp 5.000.000 sehingga saldo menjadi Rp 10.000.000. Sampai di sini jelas?

Sekarang kita lihat pasaran tengah dengan voor 0,5 bola. Ada yang positif dan negatif. Tim tuan rumah +25 sementara tim tamu -38. Artinya jika memegang tim tuan rumah (ngevoor) dan akhirnya menang kita mendapatkan lebih 25%. Jika bertaruh Rp 100.000 maka menang Rp 125.000 sehingga total saldo menjadi Rp 225.000. Bagaimana jika kalah? Karena tidak ada negatifnya (warna hitam) maka kalau kalah hanya kalah sebatas nilai taruhan. Sementara jika memilih tim tamu (divoor) kalau kalah akan membayar lebih 38% sementara jika menang hanya menang sebesar nilai taruhan. Contoh misalnya kalau bertaruh sebesar Rp 500.000 untuk tim tamu maka kalau kalah harus membayar lebih Rp 190.000 sehingga total yang harus dibayar Rp 690.000. Namun jika menang hanya menang Rp 500.000. Cukup jelas ya.

Sampai di sini mungkin ada terbersit pertanyaan: mengapa ada bayaran lebih sementara menang tidak menang lebih atau sebaliknya ada bayar tetap sementara menang lebih? Hal ini karena faktor pasaran bola itu sendiri. Semakin tidak normal sebuah pasaran bola (bukan paling atas) maka selisihnya semakin tinggi. Karena bandar bola juga memiliki prediksi kira-kira berapa skor yang bakal terjadi. Makanya dengan odds yang berbeda tajam seperti inilah menjadi semacam warning atau barriers to entry bagi petaruh bola dari berbagai penjuru bumi. Tak heran ada orang yang sudah sangat berpengalaman dengan melihat pasaran bola beserta odds yang dikenakan, mereka bisa tahu tim mana yang menang. Bahkan ada yang bisa menebak jumlah skor dengan tepat. Tetapi sekali lagi ini pekerjaan yang sangat berat dan menyita banyak waktu, sumber informasi dan tenaga. Kita tidak membahas hal itu di sini. Mungkin lain kesempatan atau di materi lain akan kami bagikan ilmu cara memprediksi bola seperti ini.

Untuk pasaran bola paling bawah leg-legan sudah jelas juga ya. Kalau memilih tim tuan rumah kalau menang hanya menang senilai taruhan sementara kalau kalah akan membayar lebih 63%. Kalau memilih tim tamu kalau menang akan mendapatkan lebih 44% sementara kalau kalah hanya kalah senilai taruhan. Sekadar info saja bahwa rata-rata selisih plus (+) minus (-) nilai odds biasanya 10% untuk pasaran bola normal. Boleh dikatakan bahwa hak atau bagian dari bandar bola kurang lebih 10% per laga. Kami berikan cetak merah karena ini penting untuk dipahami. Kalau dikalikan dengan jumlah laga yang dibuka pasaran bolanya, jumlah pemain yang mendaftar serta nilai bet masing-masing petaruh, hasil akhirnya bisa sangat menakutkan bahkan bagi konglomerat yang bisnisnya sudah menggurita sekalipun. Tidak ada bisnis yang sespektakuler industri taruhan bola ini.

Mau tim mana yang menang atau kalah, bandar bola hanya bertugas menampung uang taruhan antar pemain dan disetorkan kembali kepada pihak yang menang. Jadi omong kosong kalau ada orang yang mengaku bisa membangkrutkan bandar bola dengan berbagai jurus, trik, tips, prediksi atau cracking platform sistem taruhan bola, dsb. Bandar bola bisa bangkrut hanya karena 2 alasan: pertama tidak bisa mengumpulkan banyak pemain untuk menutupi operasional mereka atau pemainnya tidak bermain lagi seperti pindah ke bandar bola lain atau memang sudah berhenti. Kedua, orang dalamnya sendiri termasuk pemegang sahamnya ikut bertaruh bola dan kalah. Selama bandar bola tetap posisinya hanya sebagai mediator maka selama itulah mereka terus memanen keuntungan dari transaksi taruhan para member mereka di seluruh penjuru dunia.

Mau kita menang berapa ratus miliar pun bandar bola tidak akan bangkrut karena kita bukan bertaruh melawan mereka melainkan antar pemain. Mereka hanya menampuang taruhan dan memindahkan uang saja. Ada sedikit pengecualian juga, meski demikian bandar bola bisa saja bangkrut jika member yang mereka dapatkan jumlahnya sedikit di mana yang sedikit ini sudah pintar bertaruh bola. Karena jumlahnya yang sedikit otomatis membuat total taruhan terlihat tidak seimbang. Misalnya 80% memilih Liverpool dan sisanya 20% Hotspur. Jika Liverpool menang tentu arus kas bandar bola jadi minus, bukan? Tapi sebaliknya jika Hotspur menang arus kas bandar bola malah meroket positif. Tapi ini hanya sebuah contoh sederhana satu laga saja sedangkan dalam semalam ada ratusan bahkan ribuan laga dan tidak sesederhana seperti itu. Satu laga mungkin bandar bola bisa tekor (rugi) tetapi di laga lain bisa plus kembali.

Bandar bola selalu mengincar banyak pemain karena mereka bisa mendapatkan perputaran taruhan yang seimbang. Makanya berbagai cara bandar bola lakukan untuk membesarkan merek atau brand situs taruhan yang mereka kelola. Mereka berusaha menarik sebanyak mungkin pemain untuk bergabung. Salah satunya juga melalui program afiliasi. Mengenai program afiliasi sudah pernah kita singgung sedikit di bab peluang bisnis online. Semakin banyak pemain atau member yang bisa mereka rekrut dan semakin besar total taruhan keseluruhan anggotanya, semakin besar profit bandar bola. Meski hanya mengambil 10% itu sudah sangat luar biasa menakutkan.

Coba kita hitung sederhananya saja. Misalnya ada 1.000.000 member di mana katakanlah hanya bertaruh Rp 100.000 per laga. Lima ratus ribu orang memasang katakanlah Liverpool dan sisanya memasang Hotspur. Sekali pertandingan bandar bola meraup keuntungan dari odds misalnya 10% x [100.000 x 500.000] = 5 miliar. Luar biasa, bukan? Sedangkan perputaran uang Rp 100.000 x 500.000 member senilai Rp 50 miliar itu hanya ditampung lalu dikembalikan kepada yang menang. Jatah bandar bola dari odds negatif 10% senilai Rp 5 miliar menjadi hak mereka. Ini hanya satu pertandingan saja. Bagaimana jika sehari ada 100 pertandingan dan akhir pekan (sabtu minggu) biasanya ada kurang lebih 600 pertandingan dari seluruh dunia berbagai liga? Kalikan saja! Belum lagi misalnya ada yang bertaruh di atas Rp 10 juta bahkan di atas Rp 100 juta. Sangat menakutkan Kawan!

Tak heran banyak orang berbondong-bondong ikut merintis bisnis taruhan bola melihat lezatnya industri satu ini. Logika bisnisnya itu sudah sangat-sangat valid di atas kertas. Sama seperti orang yang membuka bisnis gesek tunai kartu kredit (gestun). Sudah jelas tidak akan rugi yang ada adalah untung, siapa yang tidak mau? Yang diperlukan hanya modal usaha, tempat usaha dan beberapa karyawan. Ini hanya bicara soal instuisi bisnis semata! Konon sampai ada kabar salah satu grup konglomerat Indonesia yang ikut terjun ke industri sport betting ini. Hanya bermodalkan sejumlah uang, menyewa kantor, membeli lisensi izin operasional serta platform taruhan bola, membangun sebuah situs taruhan (brand), mempekerjakan beberapa orang sebagai tim baik di sisi operasional, pelayanan (customer service), marketing serta internet marketing (affiliate), mereka mulai menjangkau pasar taruhan di berbagai penjuru dunia termasuk ke Asia dan ke Indonesia.

Kemudahan mencari uang selalu menjadi daya magnet yang kuat bagi manusia layaknya kecantikan bunga-bunga di padang luas yang menarik kawanan lebah, kupu-kupu dan serangga-serangga lainnya. It's nature! Kecuali mungkin seperti kata Jack Ma mengenai orang-orang yang bermental miskin.


* * *


 
Powered by Blogger.